Rabu, 03 Desember 2014

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH “GLOBALISASI”

0 komentar
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Saat ini kita telah memasuki era globalisasi, yang dimana waktu, ruang, dan jarak bukan lagi menjadi pembatas. Globalisasi dapat berpengaruh terhadap perubahan nilai-nilai budaya suatu bangsa. Yang mau tidak mau, suka tidak suka telah datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada. Nilai-nilai tersebut, ada yang bersifat positif ada pula yang bersifat negatif. Semua ini merupakan ancaman, tantangan, dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa ini untuk berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan, khususnya pada generasi muda Indonesia.
Di era globalisasi, pergaulan antarbangsa semakin kental. Batas antarnegara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam pergaulan antarbangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan saling mempengaruhi di antara budaya masing-masing. Adapun yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut adalah proses lunturnya nilai budaya suatu bangsa itu sendiri, sebagai contoh yaitu :
1.      Munculnya sikap individualistis, konsumerisme, semakin menonjolnya sikap materialistis, dan lunturnya budaya leluhur dari semulanya.
2.      Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin besar.
Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu negara dengan negara lain menjadi semakin tinggi. Dengan demikian, kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat transnasional semakin sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut, antara lain terkait dengan masalah narkotika, money laundering, keimigrasian, human trafficking, penebangan hutan secara ilegal, pencurian laut, pengakuan hak cipta, dan terorisme. Masalah-masalah tersebut berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa yang selama ini dijunjung tinggi.
Efek lainnya adalah globalisasi dapat memberikan efek negatif bagi budaya-budaya leluhur di Indonesia. Dengan adanya globalisasi waktu, jarak, wilayah bukan lagi menjadi halangan, khususnya pada dunia hiburan. Pada dunia hiburan, efek globalisasi sangat jelas dapat dirasakan, sebagai contoh: lunturnya musik-musik tradisional, lunturnya budaya Indonesia dalam film-film lokal, minimnya pentas seni lokal jika dibandingkan dengan pentas seni kontemporer moderen. Hal tersebut mencerminkan bahwa, globalisasi dapat dengan mudah mengubah nilai-nilai budaya yang sudah ada sebelumnya.
Pada masyarakat, hal ini tentu sangat membahayakan. Hal tersebut didasarkan pada mulai mutimbulnya sifat individualistis di masyarakat, minimnya tenggang rasa dan semangat gotong royong. Yang sudah jelas banyak negara lain mengenal budaya masyarakat Indonesia sangat ramah tamah sebelumnya. Belum lagi aksi teror, yang baru-baru ini marak terjadi. Ada sebagian kelompok masyarakat bangsa ini yang menganut pandangan ekstim dan radikal, yang menolak landasan bangsa ini yaitu Pancasila sebagai pedoman hidupnya, yang tentu sangat berbahaya bagi integritas bangsa ini kedepan. Hal-hal ini tentunya dapat mengubah identitas bangsa ini, yang sebelumnya populer dengan bangsa yang menjunjung tinggi nilai multikultur yang Bhenika Tunggal Ika yang memiliki kesatuan sangat erat serta masyarakatnya yang sangat berjiwa ketimuran.
Pada zaman sekarang kita, khususnya generasi muda telah menjalani hidup berdampingan dengan globalisasi. Kita sadari atau tidak, inilah kenyataan. Perkembangan teknologi, dunia informasi, perubahan lingkungan sosial budaya, pergaulan, dan jati diri terhadap nasionalisme yang sudah mengalami degradasi. Globalisasi tentunya bak mata pisau bagi kita generasi muda, di satu sisi aman namun di satu sisi lagi sungguh sangat membahayakan. Hal positif dari globalisasi dapat kita sadari, yaitu dapat membantu serta memudahkan kita dalam berkomunikasi, memperoleh ilmu dan wawasan secara luas, dapat berinteraksi dengan masyarakat luar lainnya, dapat memudahkan kita dalam berbisnis, dan dapat mengetahui kualitas serta daya saing dari masyarakat lain baik luar ataupun dalam. Namun, globalisasi jika tidak kita pahami betul, tentunya akan sangat mengancam jati diri kita sendiri. Sebagai contoh yaitu: masalah psitropika, sex bebas, degradasi moral, degradasi penghormatan terhadap nilai-nilai moral yang ada, serta minimnya rasa cinta pada budaya bangsa sendiri. Baru-baru ini kita mendapatkan contoh banyak pelaku-pelaku teror banyak yang berasal dari generasi muda. Hal ini terjadi karena rendahnya pemahaman ideologi serta pedoman hidup yang ada pada setiap generasi muda, mudah terbujuk, terbawa hasutan, dan lain-lain. Hal itu dapat diketahui, dari fakta yang ada 75% generasi muda tidak hafal dan memahami falsafah idiil Pancasila. Parah, memang. Hal-hal tersebut, tentulah sangat mengkhawatirkan.

Nah, untuk lebih jelasnya mengenai bentuk-bentuk dan bidang kerja sama antarnegara dapat kalian simak dalam pembahasan berikut.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud Globalisasi?
2.      Apa ciri-ciri Globalisasi?
3.      Apa tanda-tanda Globalisasi?
4.      Bagaimana factor-factor yang mendorong proses Globalisasi?
5.      Apa dampak-dapak Globalisasi?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksus dengan Globalisasi
2.      Untuk mengetahui apa ciri-ciri Globalisasi
3.      Untuk mengetahui tanda-tanda Globalisas
4.      Untuk mengetahui factor-factor yang mendorong proses Globalisasi
5.      Untuk mengetahui dampak-dampak Globalisasi.




1.4  Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan     : Latar Belakang, Rrumusan masalah, Tujuan dan Sistematika Penulisan karya tulis ilmiah
Bab II Isi                     : Globalisasi, Ciri-ciri Globalisasi, Tanda-tanda Globalisasi, Manfaat Globalisasi
Bab III Penutup         : Kesimpulan dan saran, Biografi Penulis, Daftar Pusaka, Kata Penutup.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Globalisasi
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
1.      Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
2.      Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
3.      Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
4.      Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
5.      Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Berikut ini pendapat lain tentang arti Globalisasi, yaitu:
1.        Laurence E. Rothenberg: Globalisasi adalah percepatan dan intensifikasiinteraksi dan integrasiantara orang-orang, perusahaan, dan pemerintah dari negarayang berbeda.
2.        Selo Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasidan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalahuntuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnyayerbentuknya PBB, OKI3.
3.        Achmad Suparman : Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (bendaatau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi
4.        Leonor Briones : Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonominamun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunansosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.
5.        Steger : kondisi sosial yang ditandai dengan adanya interkoneksi ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan global dan arus yang membuat banyak dari perbatasansaat ini sudah ada dan batas-batas tidak relevan.
6.        Anthony Giddens (1989) : proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakatdunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkatkehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga(yang pernahdijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian).
7.        Emanuel Ritcher : Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaanmenyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasikedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
8.        Beerkens : Keterkaitan seluruh dunia antara negara-bangsa menjadi dilengkapidengan globalisasi sebagai sebuah proses di mana pengaturan sosial dasar (sepertikekuasaan, budaya, pasar, politik, hak, nilai, norma, ideologi, identitas,kewarganegaraan, solidaritas) menjadidisembedded dari spasial mereka konteks(terutama negara-bangsa) karena,massification percepatan, difusi flexibilisation,dan perluasan arus transnasional orang,produk, gambar dan informasi keuangan
9.        Tom G. Palmer : Globalisasi sebagai "penyusutan atau penghapusan negara-diberlakukan pembatasan pertukaran lintas batas dan sistem global yang semakinterintegrasi dan kompleksproduksi dan pertukaran yang telah muncul sebagaiakibat.
10.    Lucian W. Pye :Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau worldculture).
11.    Takis Fotopoulo s: Globalisasi ekonomi "sebagai pembukaan dan deregulasi pasar komoditas, modal dan tenaga kerja yang menyebabkan globalisasi neoliberal ini."globalisasi politik "bernamamunculnya elit transnasional dan keluar pentahapandari negara-bangsa." globalisasibudaya "adalah homogenisasi budaya di seluruhdunia. Dan sebagainya.

2.2  Ciri - ciri Globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia:
1.                  Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukkan keterkaitan antar manusia di seluruh dunia.
2.                  Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
3.                  Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
4.                  Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
5.                  Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

2.3  Tanda - tanda Globalisasi
Berikut tanda-tanda Globalisasi, yaitu :
1.            Meningkatnya perdagangan global
2.            Meningkatnya aliran modal Internasional, investasi langsung luar negeri
3.            Meningkatnya aliran data lintas batas melaui internet, telepon dan satelit komunikasi
4.            Adanya desakan dari belahan bumi lain untuk mengadili penjahat perang, menyerukan keadilan
5.            Meningatnya pertukaran budaya internasional melaui film hollywood, bollywood dan mandarin
6.            Menyebarnya paham multikulturalisme serta semakin besar akses individu terhadap berbagai macam budaya
7.            Meningkatnya perjalanan turis lintas Negara
8.            Meningkatnya imigrasi termasuk yang ilegal
9.            Berkembangnya infrastruktur telekomunikasi global
10.        Berkembangnya sistem keuangan global
11.        Meningkatnya aktivitas perekonomian  dunia yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan multinasional
12.        Menigkatnya peran organisasi internasional seperti WTO, IMF, Bank Dunia yang menangani urusan transaksi internasional.




2.4  Faktor - faktor yang Mendorong Globalisasi
Berikut faktor-faktor yang mendorong terjadinya Globalisasi :
1.            Meningkatnya Perdagangan Internasional.
2.            Kemajuan system komunikasi, informasi, dan transfortasi
3.            Parawisata
4.            Migrasi Internasional
5.            Kerja sama antar Negara
6.            Media massa
7.            Bertambahnya penduduk dan bertambahnya kebutuhan pangan.

2.5  Dampak – dampak Globalisasi
Berikut ini dampa-dampak positf dan negative dari adanya Globalisasi , yaitu :
2.5.1        Dampak Positif Globalisai
1.            Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2.            Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.


3.            Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
4.            Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5.            Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonom
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
2.5.2        Dampak Negatif Globalisasi
1.            Menghambat pertumbuhan sektor industry
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
2.            Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
3.            Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
4.            Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.





















BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan dan Saran
3.1.1        Kesimpulan
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia .Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar.Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia.
             Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah.Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa.Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa.
             Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal.Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.


3.1.2        Saran
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1.              Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa.
2.              Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya.
3.              Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya.
4.              Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5.              Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.










DAFTAR PUSAKA
http://dwiayuindaswarynhb.blogspot.com/2012/04/makalah-tentang-globalisasi-era.html
http://pknkita.blogspot.com/2011/05/tanda-tanda-dan-pandangan-mengenai.html#sthash.nSehrGNo.dpuf

http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
Continue reading →
Selasa, 11 November 2014

SISTEMATIKA PENULIASAN KARYA ILMIAH

0 komentar
SISTEMATIKA PENULIASAN KARYA ILMIAH









Disusun oleh :
Iqbal Aditya M (13112761)
Yoga Ari Kumoro (17112817)
Restina Hotni Ganda N. (16112150)


FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014/2015





BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
Negara Zaire menjadi perhatian dunia karena disana banyak penderita meninggal akibat serangan Demam Berdarah Ebola (DBE). DBE disebabkan oleh semacam virus ganas yang relatif baru, yaitu virus Ebola. Virus ini sudah disolasi sejak tahun 1967 dari penderita-penderita di Jerman dan Yugoslavia, yang kemudian ternyata terinfeksi dari monyet yang berasal dari Uganda. Nama Ebola diambil dari nama sebuah sungai di Zaire asal virus tersebut diisolasi pertama kali. Beberapa negara di Afrika juga pernah terserang Demam Berdarah Ebola. Kekhawatiran muncul bila virus ini menular ke negara lain yang dimungkinkan oleh sistem transportasi yang serba canggih.
Di Kongo Barat Laut 5000 ekor gorila mati akibat terinfeksi virus Ebola, yang memusnahkan hampir separuh populasi hewan yang terancam punah. Simpanse juga banyak yang mati akibat virus ini. Para ahli menyatakan bahwa virus Ebola yang sangat menular ini terutama tersebar melalui kontak antar kelompok gorila dan simpanse, bahkan manusia juga bisa terinfeksi oleh virus Ebola. Virus ini pertama kali ditemukan tahun 1976 di Kongo, dan sejauh ini hanya ditemukan di Afrika saja. Wabah virus Ebola terakhir di Uganda pada Oktober 2000, ketika 173 orang meninggal dan total 426 orang terdiagnosis mengidap virus itu di Uganda bagian utara. Penularan virus Ebola hanya terjadi melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus ini akan meninggal dunia, karena sampai sekarang virus ini belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah infeksi oleh virus ini.
Di Tiongkok jumlah korban penyakit misterius yang baru-baru ini melanda Propinsi Sichuan, telah mencapai 163 kasus, dimana 32 korban meninggal dan 27 dalam keadaan kritis. Gejala-gejala penyakit tersebut telah menimbulkan dugaan di kalangan para ahli, bahwa virus Ebola merupakan penyebabnya (Yun, Y, www.asianresearch.org).
WHO menyatakan lebih dari 1.000 orang meninggal karena Ebola sejak virus itu pertama kali teridentifikasi pada 1976 di Sudan dan Kongo. Bisaanya wabah bisa diatasi dengan cepat karena virus ini membunuh korbannya lebih cepat sebelum menular ke individu lain. Sampai saat ini, tercatat sekitar 1.500 kasus demam akibat virus Ebola terjadi di seluruh dunia. Gejala awal sakit akibat virus ini antara lain berupa demam, sakit kepala, tenggorokan kering, lemas, pilu otot, diare, dan sakit perut.
    Di Indonesia, sampai dengan saat ini belum ada yang dilaporkan terinfeksi oleh virus Ebola. Akan tetapi, dengan kemajuan sistem transfortasi pada saat ini, tidak menutup kemungkinan virus Ebola bisa mewabah di Indonesia. Untuk itu, diperlukan usaha pencegahan yang bisa diterapkan untuk mencegah masuknya virus Ebola di Indonesia mengingat virus ini sangat mudah menular dan sangat mematikan karena sampai sekarang belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah infeksi oleh virus Ebola.

1.2.    Rumusan Masalah
    Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah ciri-ciri dan struktur virus Ebola, cara mendeteksi virus Ebola, gejala  demam Ebola, cara penularan virus Ebola, upaya pencegahan, upaya pengobatan dan rehabilitasi bagi mantan penderita demam Ebola.

1.3.    Tujuan
    Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri dan struktur virus Ebola, cara mendeteksi virus Ebola, gejala  demam Ebola, cara penularan virus Ebola, upaya pencegahan, upaya pengobatan dan rehabilitasi bagi mantan penderita demam Ebola.

1.4.    Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari hasil penulisan makalah ini adalah menambah pengetahuan pembaca mengenai penyakit demam ebola, mulai dari ciri-ciri dan struktur virus Ebola, cara mendeteksi virus Ebola, gejala  demam Ebola, cara penularan virus Ebola, upaya pencegahan, upaya pengobatan dan rehabilitasi bagi mantan penderita demam Ebola.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.    Ciri-Ciri dan Struktur Virus Ebola
Demam Berdarah Ebola (Demam Hemorrhagic) adalah penyakit disebabkan oleh suatu virus yang termasuk kedalam keluarga Filoviridae. Para ilmuwan sudah mengidentifikasi empat jenis virus Ebola. Tiga telah dilaporkan dapat menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu virus Ebola Zaire, virus Ebola Sudan, dan virus Ebola Ivory. Virus-virus ini telah menyebabkan penyakit pada manusia di negara-negara Afrika. Jenis keempat dari virus Ebola ini yaitu virus Ebola Reston, yang ditemukan Reston, Virginia Amerika Serikat. Ternyata virus ini tidak menyebabkan penyakit pada manusia. Subtipe ini ditemukan pada sejenis monyet macaca yang didatangkan dari Filipina.

Virus Ebola termasuk kedalam genus Ebolavirus, familia Filoviridae yang merupakan salah satu daripada dua kumpulan virus RNA benang-negatif. Virus Filo mempunyai bentuk biologi seperti morfologi, kepadatan, dan profile elektrophoresis gel polyacrylamide. Virus ini telah dikelaskan kepada virus paramyxo dengan menggunakan kaedah urutan DNA. Familia Filoviridae memiliki garis tengah 800 nm, dan pajang mecapai 1000 nm.

Virus Ebola mengandung molekul lurus, bebenang RNA negatif, yang tidak bersendi. Semua genome virus Filo mempunyai ciri-ciri serupa, dan mempunyai banyak sisa adenosine dan uridine. Gen virus Ebola mengandung transkrip urutan tetap pada 3′ dan transkrip urutan terakhir pada 5′. Perbedaan di antara virus Ebola dan virus Marburg adalah, virus Ebola menunjukkan tiga penumpukan yang berselang di antara turutan antara-gen (intergenetic) sementara virus Marburg hanya mempunyai satu penumpukan yang kedudukannya berbeda dengan virus Ebola. Virus Filo secara morfologi menyerupai bentuk virus rhabdo, akan tetapi virus Filo mempunyai ukuran yang lebih panjang. Apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, bentuk virus Filo seperti berfilament (berbenang halus), atau kelihatan bercabang. Terdapat juga virus yang berbentuk "U", "b" dan berbentuk bundar.
Virus Ebola terdiri dari tujuh polypeptida diantaranya RNA genome ca. 19.0 kb, yang mencakup Glycoprotein (GP), Nucleoprotein (NP), RNA-DEPENDENT RNA Polymerase (L), VP35, VP30, VP40, dan VP24.




2.2.    Cara Mendeteksi Virus Ebola
Untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus Ebola, dapat dilakukan pengujian antigen-capture enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), IgG ELISA, polymerase chain reaction (PCR), dan mengisolasi virus Ebola yang bisa dilakukan untuk mengetahui adanya virus Ebola dalam tubuh manusia (Olson, www.ualr.edu).
Mendeteksi penyebab penyakit cacar air (small pox), Anthrax, dan Virus Ebola, pada saat ini bisa dilakukan dengan mudah, dan hasil identifikasinya dapat langsung disebarluaskan melalui jaringan telepon genggam. Teknologi yang dikembangkan Fraunhofer Institute for Silicon Teknologi, sebuah perusahaan inovasi teknologi mikrobiologi dan mikrokomputer dari Jerman ini menyebutnya dengan eBiochipstick. Alat ini cukup mengambil DNA atau bagian tubuh atau benda yang diduga terinfeksi bakteri, lalu dimasukkan sebuah kotak seukuran tv 10 inc (eBiochip Adaptor). Instrumen yang bekerja dengan bantuan komputer portabel ini, dengan mudah kemudian mendeteksi kadar virus, racun, bakteri, atau patogen, yang telah menjangkiti tubuh manusia, atau hewan. Alat ini diberi nama, eBiochip System Portable Instrument. Alat ini dengan cepat akan mendeteksi jenis spora, dan mendeteksi virus Ebola lewat perangkat eBiochipstick. Alat untuk mendeteksi dan menganalisis jenis bakteri, virus, atau racun berbahaya dalam tubuh manusia cukup dengan sebuah chip seukuran disket HDD yang tebalnya tak lebih dari koin Rp 500,- dan mengurai protein dengan analisis akurat.
    Berdasarkan data departemen ketahanan biologi Amerika, stidaknya ada tujuh jenis racun, bakteri patogenik yang bisa dideteksi alat ini. Selain bakteri antrax dan smal pox (cacar air), eBiochip ini juga bisa mendeteksi plague, hepatitis C, tularemia, brucellus, Q-fever, dan virus Ebola (virale hemorhagic fever). Bahkan bakteri penyakit anthrax yang sporanya bisa bertahan hingga di atas 40 tahun pun masih bisa dideteksi oleh alat ini. Kadar infeksi bakteri penyakit yang bisa menular ke manusia ini dengan dini bisa dideteksi dan diurai kadar racunnya (Sriwijaya Post, Mendeteksi Virus Ebola Lewat Telepon Genggam, 2006).

2.3.    Gejala  Demam Ebola
Sepanjang masa inkubasi (gejala awal), yang dapat berlangsung selama 1-3 minggu, gejala demam ebola meliputi: radang sendi, sakit punggung, diare, kelelahan, sakit kepala, rasa tidak enak badan, kerongkongan terasa sangat sakit, dan muntah-muntah. Sedangkan pada gejala akhir, demam ebola dapat menujukkan gejala seperti: gatal-gatal, pendarahan dari mata, telinga, dan hidung, pendarahan dari mulut dan dubur (pendarahan gastrointestinal), radang pada mata (conjunctivitis), bengkak pada organ genital (labia dan kantung buah pelir (scrotum)), keluarnya darah melalui permukaan kulit (hemorrhagic), rongga atas  mulut terlihat memerah, pingsan, kegagalan fungsi hati, dan mata menjadi gelap. (Robertus S.W dan Tony H). Gejala lain yang kerap ditunjukkan oleh orang yang terinfeksi Ebola adalah bintik-bintik merah di kulit, mata merah, dan mata berdarah.
Tapi dalam wabah terbaru di Uganda, pasien meninggal dengan gejala demam dan muntah. Gejala yang bisaanya tidak terlihat pada pasien ebola inilah yang membuat WHO menjadi khawatir. Hal itu menjadi tanda munculnya strain baru virus Ebola yang mematikan. Bentuk baru virus Ebola itu terdeteksi dalam sebuah wabah di Uganda bagian barat. Dalam waktu kurun dari sebulan, strain tak dikenal itu telah menewaskan 18 orang (Koran Tempo, 2007).




Sebanyak 90 persen pasien yang terserang virus Ebola meninggal, artinya hanya 10 persen saja pasien yang terinfeksi virus Ebola yang dapat selamat. Secara umum kematian pasien yang terinfeksi Ebola disebabkan karena tekanan psikologis,  dan sedikit kematian yang diakibatkan akibat kekurangan darah.


2.4.    Cara Penularan Virus Ebola
    Virus Ebola adalah virus yang dapat menyebar dengan sangat cepat dan dapat menyebar melalui penggunaan jarum suntik yang tidak disterilkan atau melakukan kontak dengan seseorang yang terkena infeksi atau mayat orang yang sudah meningggal karena terserang Virus Ebola.
Cara infeksi virus Ebola dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut. Pertama, sekitar satu minggu setelah infeksi atau peradangan, virus mulai menyerang darah dan sel hati. Kedua, penyakit akan menyebar secara cepat keseluruh tubuh, virus akan menghancurkan organ atau bagian tubuh yang penting seperti hati dan ginjal. Ketiga, infeksi virus Ebola akan menyebabkan atau mendorong terjadinya pendarahan internal secara besar-besaran (masive). Keempat, Virus Ebola akan menghambal kerja sistem pernapasan, yang dapat menyebabkan kematian seketika pada pasien. Cara penularan atau infeksi virus Ebola pada manusia, dapat dilihat pada Gambar 5.


Gambar 5. Mekanisme Infeksi Virus Ebola
(Sumber: www. images.encarta.msn.com)

2.5.    Upaya Pencegahan
    Tim peneliti dari Amerika dan Kanada yang dipimpin Dr Anthony Sanchez melaporkan perkembangan tentang virus Ebola dalam pertemuan ke-162 Komunitas Mikrobiologi Umum yang digelar di gedung Pusat Konferensi Internasional Edinburgh. Menurut Sanchez, dengan pola transportasi perjalanan lintas benua dan pariwisata yang berkembang demikian pesat beberapa waktu terakhir telah membuat virus Ebola menyebar dari tempat paling terasing ke seluruh belahan di dunia. Utnuk itu diperlukan upaya pencegahan yang bisa meminimalkan meluasnya wabah penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari agar tidak tertular oleh virus Ebola, antara lain: menghindari area yang terkena serangan virus Ebola, tidak melakukan kontak dengan pasien atau mayat yang terjangkit  virus Ebola, dan mengggunakan perlengkapan khusus seperti baju yang bisaa digunakan di Laboratorium yang fungsinya menghindari penularan oleh virus Ebola. Dengan demikian, diharapkan kontaminasi yang bisa disebabkan oleh virus Ebola dapat di hindari. Selain itu, mayat para korban yang meninggal akibat virus Ebola harus dimusnahkan karena penyebaran utama virus ini melalui darah, yang menyebabkan para dokter yang terkena darah dari pasien yang terinfeksi, akan mengalami kematian seperti yang terjadi di Afrika.
    Menon-aktifkan virus Ebola dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara yang bisaa dilakukan yaitu dengan penggunaan sinar Ultra violet dan radiasi sinar gama, penyemprotan formalin dengan konsentrasi 1%, beta-propiolactone, dan disinfektan phenolic dan pelarut lipid-deoxycholate dan ether.


Gambar 6. Penyemprotan Disinfektan di Tempat Isolasi Pasien Demam Ebola
Sumber: www.stanford.edu


Gambar 7. Staf Medis dari Organisasi Dokter Tanpa Batas (MSF) Merawat Seorang Pasien yang Diduga Terjangkit Virus Ebola di Kongo



2.6.    Pengobatan
    Sampai dengan saat ini, belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah infeksi oleh virus Ebola. Akan tetapi sekarang sedang di kembangkan pembuatan vaksin yang akan diujikan kepada manusia untuk pertama kalinya adalah vaksin yang sudah memasuki fase uji-klinis. Menurut Sanchez, infeksi virus Ebola di dalam tubuh manusia memang bisa sangat mematikan, tapi monyet berhasil selamat dari infeksi virus tersebut dan ini bisa menjadi contoh yang sangat bermanfaat bagi uji-coba terhadap binatang. Pengujian vaksin Ebola dengan menggunakan primata memberikan perkembangan yang menjanjikan bagi hadirnya vaksin pelindung (www.mediaindonesia.com).
    Ada beberapa hal yang menyebabkan penyebaran penyakit Ebola (Demam Berdarah Ebola) sangat dikhawatirkan, antara lain:
1.      Serangannya muncul secara sangat mendadak
2.      Gejala-gejala klinik sangat berat.
3.      Menimbulkan kematian dalam waktu yang sangat singkat.
4.      Angka kematiannya sangat tinggi yaitu 90-92% dari jumlah penderita.
Karena Virus Ebola mampu berpindah dari penderita ke orang lain, sehingga transportasi sangat mendukung kemungkinan penyebarannya ke berbagai bagian dunia dalam waktu yang sangat singkat.
Belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkan Demam Berdarah Ebola.
Vaksin Demam Berdarah Ebola (DBE) hingga kini belum dapat dibuat (Sumber: Halim, M).

2.7.    Rehabilitasi
    Rehabilitasi bagi mantan penderita akibat terinfeksi virus Ebola bisa dilakukan dengan tidak mengasingkan para penderita. Karena menurut para ahli, sebagian besar kematian yang disebabkan oleh virus Ebola di sebabkan oleh adanya tekana secara psikologis. Apabila kita mengasingkan dan menjauhi para penderita atau mantan penderita virus Ebola, justru hal ini akan semakin memperburuk kondisi kesehatan penderita tersebut. Untuk itulah diperlukan upaya rehabilitasi yang intensif terhadap para penderita virus Ebola agar kondisi fisik dan psikologisnya tetap stabil, sehingga akan memberikan motivasi kepada pasien tersebut untuk secepatnya bisa sembuh dari penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola. Akan tetapi, proses rehabilitasi ini tentunya harus dilakukan secara hati-hati dan lebih waspada, mengingat virus Ebola bisa menular dengan sangat cepat dari penderita kepada orang lain melalui kontak. Rehabilitasi juga sebaiknya dilakukan di tempat yang benar-benar steril, atau pada ruang isolasi khusus sehingga bisa mengurangi kontaminasi yang bisa disebabkan oleh virus Ebola.







BAB III
PENUTUP

3.1.    Kesimpulan
    Demam Berdarah Ebola ( Demam Hemorrhagic) adalah penyakit disebabkan oleh suatu virus yang termasuk kedalam genus Ebolavirus, keluarga Filoviridae. Ada empat jenis virus Ebola, yaitu virus Ebola-Zaire, virus Ebola-Sudan,  virus Ebola-Ivory dan virus Ebola Reston. Untuk mendeteksi virus Ebola, dapat dilakukan pengujian antigen-capture enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), IgG ELISA, polymerase chain reaction (PCR).
    Gejala demam ebola meliputi: radang sendi, sakit punggung, diare, kelelahan, sakit kepala, rasa tidak enak badan, kerongkongan terasa sangat sakit, dan muntah-muntah. Pada gejala akhir, demam ebola dapat menujukkan gejala seperti: gatal-gatal, pendarahan dari mata, telinga, dan hidung, pendarahan dari mulut dan dubur (pendarahan gastrointestinal), radang pada mata (conjunctivitis), bengkak pada organ genital (labia dan kantung buah pelir (scrotum)), keluarnya darah melalui permukaan kulit (hemorrhagic).
    Virus Ebola dapat menyebar melalui penggunaan jarum suntik yang tidak disterilkan atau melakukan kontak dengan seseorang yang terkena infeksi atau mayat orang yang sudah meningggal karena terserang virus Ebola. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan: menghindari area yang terkena serangan virus Ebola, tidak melakukan kontak dengan pasien atau mayat yang terjangkit virus Ebola. Sampai dengan saat ini, belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah infeksi oleh virus Ebola.

3.2.    Saran
    Meskipun sampai dengan saat ini belum ada laporang tentang adanya penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola, akan tetapi hendaknya kita selalu waspada terhadap virus Ebola mengingat virus ini sangat cepat menular, dapat dengan cepat menyebabkan kematian, dan sampai saat ini masih belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah infeksi oleh virus Ebola.


Daftar Pustaka

Alek, 2000. http://www.bozz.com, diakses 2 April 2008.
Brooks, G.F, Bustel, J.S, and Ornston, L.N. Tanpa tahun. Mikrobiologi Kedokteran. Terjemahan oleh Nugroho, E dan Maulany, R.F. 1996. Penerbit Buku Kedokteran (EGC).
Halim, M. Suplement Vol 26 No.3 Juli-September 2005. http://www.harianterbit.com, diakses 2 April 2008.
Olson, http://www.ualr.edu, diakses 2 April 2008.
Robertus S.W &Tony H, http://mikrobia.wordpress.com, diakses 2 April 2008.
Schnurrenberger, P.R. and Hubbert, W.T. Tanpa tahun. Ikhtisar Zoonosis. Terjemahan oleh Molyono, E. 1991. Penerbit ITB Bandung.
Sunarto, http://www.wikimu.com/News, diakses 2 April 2008.
Yun, Y. 2004 http://www.asianresearch.org/articles, diakses 2 April 2008.
Zintzen. P, 2007. http://www.suarapembaruan.com/News, diakses 2 April 2008.
Koran Tempo, Desember 2007. Penelitian Pengobatan Ebola dan Marburg. 

Sriwijaya Post, Sabtu, 8 April 2006. Mendeteksi Virus Ebola Lewat Telepon Genggam. hlm 17
Continue reading →