BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat
ini kita telah memasuki era globalisasi, yang dimana waktu, ruang, dan jarak
bukan lagi menjadi pembatas. Globalisasi dapat berpengaruh terhadap perubahan
nilai-nilai budaya suatu bangsa. Yang mau tidak mau, suka tidak suka telah
datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada. Nilai-nilai tersebut, ada yang
bersifat positif ada pula yang bersifat negatif. Semua ini merupakan ancaman,
tantangan, dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa ini untuk berkreasi dan
berinovasi di segala aspek kehidupan, khususnya pada generasi muda Indonesia.
Di
era globalisasi, pergaulan antarbangsa semakin kental. Batas antarnegara hampir
tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam
pergaulan antarbangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi,
saling meniru, dan saling mempengaruhi di antara budaya masing-masing. Adapun
yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut adalah proses lunturnya
nilai budaya suatu bangsa itu sendiri, sebagai contoh yaitu :
1. Munculnya sikap individualistis,
konsumerisme, semakin menonjolnya sikap materialistis, dan lunturnya budaya
leluhur dari semulanya.
2. Arus informasi yang semakin pesat
mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin
besar.
Dengan
adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu negara dengan
negara lain menjadi semakin tinggi. Dengan demikian, kecenderungan munculnya
kejahatan yang bersifat transnasional semakin sering terjadi.
Kejahatan-kejahatan tersebut, antara lain terkait dengan masalah narkotika, money
laundering, keimigrasian, human trafficking, penebangan hutan secara ilegal,
pencurian laut, pengakuan hak cipta, dan terorisme. Masalah-masalah tersebut
berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa yang selama ini dijunjung
tinggi.
Efek
lainnya adalah globalisasi dapat memberikan efek negatif bagi budaya-budaya
leluhur di Indonesia. Dengan adanya globalisasi waktu, jarak, wilayah bukan
lagi menjadi halangan, khususnya pada dunia hiburan. Pada dunia hiburan, efek
globalisasi sangat jelas dapat dirasakan, sebagai contoh: lunturnya musik-musik
tradisional, lunturnya budaya Indonesia dalam film-film lokal, minimnya pentas
seni lokal jika dibandingkan dengan pentas seni kontemporer moderen. Hal
tersebut mencerminkan bahwa, globalisasi dapat dengan mudah mengubah
nilai-nilai budaya yang sudah ada sebelumnya.
Pada
masyarakat, hal ini tentu sangat membahayakan. Hal tersebut didasarkan pada
mulai mutimbulnya sifat individualistis di masyarakat, minimnya tenggang rasa
dan semangat gotong royong. Yang sudah jelas banyak negara lain mengenal budaya
masyarakat Indonesia sangat ramah tamah sebelumnya. Belum lagi aksi teror, yang
baru-baru ini marak terjadi. Ada sebagian kelompok masyarakat bangsa ini yang
menganut pandangan ekstim dan radikal, yang menolak landasan bangsa ini yaitu
Pancasila sebagai pedoman hidupnya, yang tentu sangat berbahaya bagi integritas
bangsa ini kedepan. Hal-hal ini tentunya dapat mengubah identitas bangsa ini,
yang sebelumnya populer dengan bangsa yang menjunjung tinggi nilai multikultur yang
Bhenika Tunggal Ika yang memiliki kesatuan sangat erat serta masyarakatnya yang
sangat berjiwa ketimuran.
Pada
zaman sekarang kita, khususnya generasi muda telah menjalani hidup berdampingan
dengan globalisasi. Kita sadari atau tidak, inilah kenyataan. Perkembangan
teknologi, dunia informasi, perubahan lingkungan sosial budaya, pergaulan, dan
jati diri terhadap nasionalisme yang sudah mengalami degradasi. Globalisasi
tentunya bak mata pisau bagi kita generasi muda, di satu sisi aman namun di
satu sisi lagi sungguh sangat membahayakan. Hal positif dari globalisasi dapat
kita sadari, yaitu dapat membantu serta memudahkan kita dalam berkomunikasi,
memperoleh ilmu dan wawasan secara luas, dapat berinteraksi dengan masyarakat
luar lainnya, dapat memudahkan kita dalam berbisnis, dan dapat mengetahui
kualitas serta daya saing dari masyarakat lain baik luar ataupun dalam. Namun,
globalisasi jika tidak kita pahami betul, tentunya akan sangat mengancam jati
diri kita sendiri. Sebagai contoh yaitu: masalah psitropika, sex bebas,
degradasi moral, degradasi penghormatan terhadap nilai-nilai moral yang ada,
serta minimnya rasa cinta pada budaya bangsa sendiri. Baru-baru ini kita
mendapatkan contoh banyak pelaku-pelaku teror banyak yang berasal dari generasi
muda. Hal ini terjadi karena rendahnya pemahaman ideologi serta pedoman hidup
yang ada pada setiap generasi muda, mudah terbujuk, terbawa hasutan, dan
lain-lain. Hal itu dapat diketahui, dari fakta yang ada 75% generasi muda tidak
hafal dan memahami falsafah idiil Pancasila. Parah, memang. Hal-hal tersebut,
tentulah sangat mengkhawatirkan.
Nah,
untuk lebih jelasnya mengenai bentuk-bentuk dan bidang kerja sama antarnegara
dapat kalian simak dalam pembahasan berikut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud Globalisasi?
2. Apa
ciri-ciri Globalisasi?
3. Apa
tanda-tanda Globalisasi?
4. Bagaimana
factor-factor yang mendorong proses Globalisasi?
5. Apa
dampak-dapak Globalisasi?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksus
dengan Globalisasi
2.
Untuk mengetahui apa ciri-ciri
Globalisasi
3.
Untuk mengetahui tanda-tanda Globalisas
4.
Untuk mengetahui factor-factor yang
mendorong proses Globalisasi
5.
Untuk mengetahui dampak-dampak
Globalisasi.
1.4 Sistematika Penulisan
Bab
I Pendahuluan : Latar Belakang,
Rrumusan masalah, Tujuan dan Sistematika Penulisan karya tulis ilmiah
Bab
II Isi : Globalisasi, Ciri-ciri Globalisasi,
Tanda-tanda Globalisasi, Manfaat Globalisasi
Bab III Penutup
: Kesimpulan dan saran, Biografi
Penulis, Daftar Pusaka, Kata Penutup.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Globalisasi
Globalisasi
adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit.
Globalisasi
adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang
melintasi batas negara
Dalam
banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan
internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian
pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya
peran negara atau batas-batas negara.
Menurut
asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu
proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition),
sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di
sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif
atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah
kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya
praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak
berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh
besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain
seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali
menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte
melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
1. Internasionalisasi:
Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal
ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun
menjadi semakin tergantung satu sama lain.
2. Liberalisasi:
Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara,
misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
3. Universalisasi:
Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun
imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman
seluruh dunia.
4. Westernisasi:
Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin
menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
5. Hubungan
transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat
definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih
mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global
memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Berikut
ini pendapat lain tentang arti Globalisasi, yaitu:
1.
Laurence E. Rothenberg: Globalisasi
adalah percepatan dan intensifikasiinteraksi dan integrasiantara orang-orang,
perusahaan, dan pemerintah dari negarayang berbeda.
2.
Selo Soemardjan : globalisasi adalah
suatu proses terbentuknya sistem organisasidan komunikasi antarmasyarakat di
seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalahuntuk mengikuti sistem dan
kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnyayerbentuknya PBB, OKI3.
3.
Achmad Suparman : Globalisasi adalah
suatu proses menjadikan sesuatu (bendaatau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi
4.
Leonor Briones : Demokrasi bukan hanya
dalam bidang perniagaan dan ekonominamun juga mencakup globalisasi institusi-institusi
demokratis, pembangunansosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.
5.
Steger : kondisi sosial yang ditandai
dengan adanya interkoneksi ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan global dan
arus yang membuat banyak dari perbatasansaat ini sudah ada dan batas-batas
tidak relevan.
6.
Anthony Giddens (1989) : proses
peningkatan kesalingtergantungan masyarakatdunia dinamakan dengan globalisasi.
Ditandai oleh kesenjangan tingkatkehidupan antara masyarakat industri dan
masyarakat dunia ketiga(yang pernahdijajah Barat dan mayoritas hidup dari
pertanian).
7.
Emanuel Ritcher : Globalisasi adalah
jaringan kerja global secara bersamaanmenyatukan masyarakat yang sebelumnya
terpencar-pencar dan terisolasikedalam saling ketergantungan dan persatuan
dunia.
8.
Beerkens : Keterkaitan seluruh dunia
antara negara-bangsa menjadi dilengkapidengan globalisasi sebagai sebuah proses
di mana pengaturan sosial dasar (sepertikekuasaan, budaya, pasar, politik, hak,
nilai, norma, ideologi, identitas,kewarganegaraan, solidaritas) menjadidisembedded
dari spasial mereka konteks(terutama negara-bangsa) karena,massification
percepatan, difusi flexibilisation,dan perluasan arus transnasional
orang,produk, gambar dan informasi keuangan
9.
Tom G. Palmer : Globalisasi sebagai
"penyusutan atau penghapusan negara-diberlakukan pembatasan pertukaran
lintas batas dan sistem global yang semakinterintegrasi dan kompleksproduksi
dan pertukaran yang telah muncul sebagaiakibat.
10. Lucian
W. Pye :Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya
tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau worldculture).
11. Takis
Fotopoulo s: Globalisasi ekonomi "sebagai pembukaan dan deregulasi pasar
komoditas, modal dan tenaga kerja yang menyebabkan globalisasi neoliberal
ini."globalisasi politik "bernamamunculnya elit transnasional dan
keluar pentahapandari negara-bangsa." globalisasibudaya "adalah
homogenisasi budaya di seluruhdunia. Dan sebagainya.
2.2
Ciri - ciri Globalisasi
Berikut
ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di
dunia:
1.
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut
barang antar negara menunjukkan keterkaitan antar manusia di seluruh dunia.
2.
Perubahan dalam Konstantin ruang dan
waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan
internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,
sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan
banyak hal dari budaya yang berbeda.
3.
Pasar dan produksi ekonomi di
negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari
pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
4.
Peningkatan interaksi kultural melalui
perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita
dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami
gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam
budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
5.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya
pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan
lain-lain.
Kennedy
dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada
globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu.
Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita
turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang
ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan
ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter
Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
2.3
Tanda - tanda Globalisasi
Berikut
tanda-tanda Globalisasi, yaitu :
1.
Meningkatnya perdagangan global
2.
Meningkatnya aliran modal Internasional,
investasi langsung luar negeri
3.
Meningkatnya aliran data lintas batas
melaui internet, telepon dan satelit komunikasi
4.
Adanya desakan dari belahan bumi lain
untuk mengadili penjahat perang, menyerukan keadilan
5.
Meningatnya pertukaran budaya
internasional melaui film hollywood, bollywood dan mandarin
6.
Menyebarnya paham multikulturalisme
serta semakin besar akses individu terhadap berbagai macam budaya
7.
Meningkatnya perjalanan turis lintas
Negara
8.
Meningkatnya imigrasi termasuk yang
ilegal
9.
Berkembangnya infrastruktur
telekomunikasi global
10.
Berkembangnya sistem keuangan global
11.
Meningkatnya aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh
perusahaan-perusahaan multinasional
12.
Menigkatnya peran organisasi
internasional seperti WTO, IMF, Bank Dunia yang menangani urusan transaksi
internasional.
2.4
Faktor - faktor yang Mendorong Globalisasi
Berikut
faktor-faktor yang mendorong terjadinya Globalisasi :
1.
Meningkatnya Perdagangan Internasional.
2.
Kemajuan system komunikasi, informasi,
dan transfortasi
3.
Parawisata
4.
Migrasi Internasional
5.
Kerja sama antar Negara
6.
Media massa
7.
Bertambahnya penduduk dan bertambahnya
kebutuhan pangan.
2.5
Dampak – dampak Globalisasi
Berikut
ini dampa-dampak positf dan negative dari adanya Globalisasi , yaitu :
2.5.1 Dampak Positif Globalisai
1.
Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan
ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan
dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh
keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang
meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam
suatu Negara
Perdagangan
yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih
banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan
barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang
lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
3.
Meluaskan pasar untuk produk dalam
negeri
Perdagangan
luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang
jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
4.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan
teknologi yang lebih baik
Modal
dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara
berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga
terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5.
Menyediakan dana tambahan untuk
pembangunan ekonom
Pembangunan sektor industri dan
berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi
terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik.
Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham.
dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang
dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang
dibutuhkan tersebut.
2.5.2 Dampak Negatif Globalisasi
1.
Menghambat pertumbuhan sektor industry
Salah
satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri
yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak
dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada
industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan
luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang
untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu,
ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional
semakin meningkat.
2.
Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi
cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak
mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk
kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca
pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri
cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan
aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin
meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.
3.
Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah
satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal)
portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana
luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan
mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah
baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam
negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi
bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor
keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.
4.
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi
jangka panjang
Apabila hal-hal
yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek
pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan
yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan
nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah
pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya,
apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi
jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil
dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan dan Saran
3.1.1 Kesimpulan
Pengaruh
globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi
kebudayaan bangsa Indonesia .Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan
bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar.Gencarnya serbuan teknologi
disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah
menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru
tentang kesatuan dunia.
Radhakrishnan dalam bukunya
Eastern Religion and Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya
dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan
kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi
terpisah.Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan.
Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila
timur dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita
larut dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita?
Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai
identitas bangsa.Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke
Indonesia dan pelestarian budaya bangsa.
Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan
seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus
berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk
dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya
seni itu indah dan mahal.Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak
ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu,
sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya
memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.
3.1.2 Saran
Dari
hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah
terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1.
Pemerintah perlu mengkaji ulang
perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa.
2.
Masyarakat perlu berperan aktif dalam
pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada
umumnya.
3.
Para pelaku usaha media massa perlu
mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan
agar tidak menimbulkan pergeseran budaya.
4.
Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan
globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan
berdampak negative.
5.
Masyarakat harus berati-hati dalam
meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara
kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa
kita.
DAFTAR PUSAKA
http://dwiayuindaswarynhb.blogspot.com/2012/04/makalah-tentang-globalisasi-era.html
http://pknkita.blogspot.com/2011/05/tanda-tanda-dan-pandangan-mengenai.html#sthash.nSehrGNo.dpuf
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi